Cara Membuat VCO dengan Fermentasi – Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni adalah modifikasi metode pembuatan minyak kelapa sehingga dapat menghasilkan produk yg mengandung kadar air dan kadar asam lemak bebasnya rendah, bening warnanya, harum baunya, dan juga memilikii daya simpan yg memang lama yaitu lebih dari 12 bulan.
Untuk membuat minyak VCO bisa kita lakukan menggunakan cara diantaranya adalah metode tradisional, fermentasi, dan metode enzimatis. Kalau disini kita akan membahas membuat VCO (Virgin Coconut Oil) dengan fermentasi yg berbahan ragi tape, agar kita juga dapat mengetahui Apakah tujuan penambahan ragi tempe tersebut terhadap proses pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)…. 🙂
1. Pendahuluan
Kalau kita lihat keunggulan minyak kelapa biasa ataupun sering disebut minyak goreng (minyak kelapa kopra) dengan minyak kelapa murni, tentu saja minyak kelapa murnilah yg memiliki kualitas yg lebih baik. Minyak kelapa kopra bisa jadi kuning kecoklatan warnanya, tidak harum baunya dan mudah tengik inilah yg menyebabkan daya simpan minyak ini tidaklah bertahan begitu lama atau berkisar kurang dari dua bulan.
Dari segi ekonomi minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan. Akibat terhidrolisisnya ikatan peptida pada krim santan menjadikan terbentuklah minyak ini. Kalau ikatan peptida ini terhidrolisis dapat menjadikan sistem emulsi jadi tak stabil, inilah yg menyebabkan minyak bisa keluar dari sistem emulsi. Karena enzim proteolitik dapat terjadi pemecahan emulsi santan. Mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya menjadikan senyawa-senyawanya lebih sederhana inilah fungsi dari enzim ini.
Cara membuat Virgin Coconut Oil dengan fermentasi, ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah dan pengolahan yang sederhana. Asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92% kandungan inilah yg ada dalam Virgin coconut oil. Manfaat dari virgin coconut oil (VCO) diantaranya yaitu peningkatan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan, dll.
Bahan-bahan yang digunakan dalam antara lain…
- 2.5 butir kelapa parut,
- air secukupnya,
- 10 gram ragi tape.
Adapun cara untuk membuat VCO dengan fermentasi sebagai berikut…. :v
Sebelum kita membuat / punya santan yg kental dari minyak VCO kita bisa membuatnya terlebih dahulu dengan alat pembuat minyak minyak kelapa / VCO.
1. Persiapan bahan baku, bahan baku disiapkan dan ditimbang sesuai kebutuhan anda.
2. Penambahan air, kelapa parut ditambahkan air dengan perbandingan 1:1.
3. Pemerasan, kelapa yg telah diberikan air ,setelah itu diperas sampai menghasilkan santan.
4. Pendiaman, santan yg sudah didapat, selanjutnya dapat diamkanlah pada suhu ruang, sampai dapat terjadi pemisahan antara krim santan, dan juga skim santan.
5. Penimbangan, krim santan yang telah berpisah dari skim santan, kemudian diambil dan ditimbang sebanyak 500 ml kalau saya segitu, kalau anda mau yg lebih banyak boleh saja tapi perbandingan dan takaranya yg tepat yaa… 🙂
1. Persiapan bahan baku, bahan baku disiapkan dan ditimbang sesuai kebutuhan anda.
VCO (Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dievaluasi secara fisik meliputi parameter berarti VCO yang dihasilkan, warna, rasa, dan bau.
3. Hasil dan Pembahasan
Membantu pada proses pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) tanpa melibatkan panas inilah hasil dari penambahan ragi tape, Bisa menjadi metode dalam pembuatan VCO secara fermentasi untuk penambahan pada bahan di atas. Hasil VCO yang diperoleh melalui penambahan bahan tersebut diamati berdasarkan parameter warna, rasa, dan bau serta berat VCO yang dihasilkan. Kualitas mutu minyak kelapa yg dihasilkan semakin tak bagus karena semakin banyak penambahan ragi tape pada pengolahan minyak kelapa murni, namun sebaliknya rendemen hasil dapat meningkat.
Parameter Bau, Rasa, dan Warna
Penambahan ragi tape dalam pembuatan VCO tidak menyebabkan perbedaan bau, rasa, dan warna pada VCO yang dihasilkan. Hal ini disebabkan bahwa reaksi hidrolisis protein tidak menghasilkan senyawa yang dapat merusak atau mempengaruhi warna VCO.